Judul : Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2)
link : Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2)
Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2)
Pada materi sebelumnya sudah dibahas Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (1). Kali ini kita melanjutkan pembahasan yang lalu, yakni Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2).1. Alat panen yang kerap dipakai dalam pemanenan padi, yaitu sabit umum, sabit bergerigi serta ani-ani
2. Langkah panen padi bergantung pada alat perontok yang dipakai.
3. Ani-ani biasanya dipakai petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok serta tanaman padi berpostur tinggi lewat cara memotong pada tangkainya.
4. Langkah panen padi varietas unggul baru dengan sabit bisa dikerjakan lewat cara potong atas, potong tengah atau potong bawah bergantung langkah perontokannya.
5. Langkah panen dengan potong bawah, biasanya dikerjakan apabila perontokannya lewat cara dibanting atau memakai pedal thresher.
6. Panen padi lewat cara potong atas atau potong tengah apabila dikerjakan perontokannya memakai mesin perontok.
♦ Perontokan Padi
a. Perontokan padi adalah bagian pascapanen padi sesudah pemotongan padi (pemanenan).
b. Bagian aktivitas ini mempunyai tujuan untuk melepas gabah dari malainya.
c. Prinsip untuk melepas butir gabah dari malainya yaitu dengan memberi desakan atau pukulan pada malai itu.
d. Sistem perontokan padi memberi peran cukup besar pada kehilangan hasil padi keseluruhannya.
Tingkat kehilangan pascapanen begitu ditetapkan oleh varietas padi, keadaan iklim setempat serta keadaan pertanian di semasing daerah. Kehilangan hasil ketika panen padi bisa di pengaruhi oleh sebagian aspek, umpamanya usia panen, kandungan air, dan alat, serta langkah panen. Diluar itu usia yang kelewat masak dengan kandungan air rendah mengakibatkan gabah gampang rontok ketika panen. Ciri-ciriistik serta ketajaman alat panen yang kurang pas dapat juga menyebabkan goncangan hingga gabah yang rontok ketika dipanen. Diluar itu system panen dan tingkah laku tenaga pemanen punya pengaruh pada jumlah gabah yang rontok serta hilang. Pada umumnya kehilangan pasca panen dapat berlangsung pada tahap-tahp seperti berikut :
Penimbunan serta Pengumpulan
Penimbunan serta pengumpulan adalah step perlakuan pasca panen sesudah padi dipanen. Ketidak-tepatan dalam penimbunan serta pengumpulan padi bisa menyebabkan kehilangan hasil yang cukup tinggi. Untuk hindari atau kurangi terjadinya kehilangan hasil baiknya pada saat penimbunan serta pengangkutan padi memakai alas. Pemakaian
♦ Pengeringan Padi
Pengeringan adalah sistem penurunan kandungan air gabah hingga meraih nilai spesifik hingga siap untuk di proses/digiling atau aman untuk disimpan kurun waktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam lakukan sistem pengeringan bisa meraih 2, 13 persen. Pada sekarang ini langkah pengeringan padi sudah berkembang dari langkah penjemuran jadi pengering buatan.
♦ Penyimpanan Padi
Penyimpanan adalah aksi untuk menjaga gabah/beras supaya tetaplah dalam kondisi baik dalam periode waktu spesifik. Kekeliruan dalam lakukan penyimpanan gabah/beras bisa menyebabkan terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, serta serangan serangga, binatang mengerat serta kutu beras yang bisa turunkan mutu gabah/beras.
Langkah penyimpanan gabah/beras bisa dikerjakan dengan :
System curah, yakni gabah yang telah kering dicurahkan disuatu tempat yang dikira aman dari masalah hama ataupun cuaca. Penyimpanan gabah dengan system curah bisa dikerjakan dengan memakai silo. Silo adalah tempat menaruh gabah/beras dengan kemampuan yang begitu besar. Bentuk serta sisi komponen silo yaitu seperti berikut :
1. Silo umumnya berupa silinder atau kotak segi-empat yang terbuat dari plat lembaran atau papan.
2. Silo dilengkapi dengan system aerasi, pengering serta elevator.
3. System aerasi terbagi dalam kipas-kipas angin aksial dengan lubang saluran pemasukan serta pengeluaran pada dinding silo.
4. Pengering terdiri sumber pe-manas/kompor serta kipas peng-hembus.
5. Elevator umumnya berupa mangkok yang jalan terbuat dari sabuk karet atau kulit dan plat lembaran.
Penyimpanan Gabah dengan Paket/Wadah
Penyimpanan gabah dengan paket bisa dikerjakan dengan memakai karung. Sebagian segi utama yang butuh di perhatikan dalam penyimpanan gabah dengan karung yaitu :
a. Karung mesti bisa membuat perlindungan product dari rusaknya dalam pengangkutan serta atau penyim-panan.
b. Karung tak bisa meng-akibatkan rusaknya atau pen-cemaran oleh bahan paket serta tak membawa OPT.
c. Karung mesti kuat, bisa menahan beban tumpukan serta membuat perlindungan fisik serta tahan pada goncangan dan bisa menjaga ke-seragaman. Karung mesti di beri label berbentuk tulisan yang bisa menerangkan mengenai product yang dikemas.
Pascapanen yang memakai power thresher (mesin perontok) berkapasitas 0, 6 – 0, 7 Ton/jam dapat menyelamatkan hasil panen minimum 0, 6 Ton per hektar. Apabila dihubungkan dengan sewa alat jadi petani bakal tetapmendapatkan keuntngan dari penurunan kehilangan pasca panen ini. Persoalan menangani susut pascapanen terhalang bukanlah oleh minimnya aplikasi tehnologi, tetapi lebih dikarenakan oleh permasalahan non tehnis serta permasalahan sosial.
Dengan hamparan sawah siap panen yang demikian luas terkandang jadwal panen tidaklah pas seperti dikehendaki petani pemiliknya. Pemanenan yg tidak pas saat bakal mengakibatkan terjadinya susut yang lebih tinggi. Terlambat panen 1 minggu tingkatkan susut panen dari 3, 35 persen jadi 8, 64 persen. Susut tercecer waktu panen memanglah bisa dikarenakan banyaknya aspek, diantaranya varietas padi, sebagian varietas memiliki ciri-ciriistik gabahnya gampang rontok. Tingkat kematangan, bila terlambat panen jadi gabah bakal gampang rontok. Langkah perlakuan pascapanen, menyangkut kedisiplinan serta rutinitas pemanennya.
◘ Standarisasi Beras
Standard adalah satu diantara penentu dari kesuksesan pembangunan pertanian serta mempunyai fungsi utama dalam usaha optimalisasi sumberdaya bidang pertanian. Dalam soal ini, piranti standardisasi mempunyai fungsi dalam mensupport kekuatan berproduksi serta dalam tingkatkan produktivitas. Untuk tingkatkan mutu beras giling disusun Standard Nasional
Indonesia (SNI) untuk komoditas itu.
Pada umumnya beras giling mesti penuhi kriteria bebas hama serta penyakit, bebas bau (apek/asam) maupun bau asam yang lain, bebas dari kombinasi bekatul, serta bebas dari sinyal tanda ada bahan kimia yang membahayakan. Dalam SNI yang sudah direvisi, beras giling digolongkan jadi lima kelas mutu.
Standard mengambil keputusan ketetapan mengenai kriteria mutu, penandaan serta pengemasan pada semuanya type beras yang mengedar di pasar. Sebagai referensi normatif dipakai SNI 19-0428-1998 yang diisi mengenai panduan pengambilan contoh padatan dan SNI 7313 : 2008 mengenai batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian.
◘ Prasyarat Mutu Beras
Prasyarat Umum mengenai mutu beras :
a. bebas hama serta penyakit
b. bebas bau apek, asam atau bau asing lainnya
c. bebas dari kombinasi dedak serta bekatul
d. bebas berbahan kimia yang membahayakan serta merugikan customer.
◘ Pengemasan Beras
Beras dikemas dalam paket permanen yang terbuat berbahan yang kuat (seperti karung goni serta karung plastik), aman untuk customer, higienis, tertutup rapat serta tak mencemari berasnya. Pengemasan adalah satu aktivitas pasca panen yang begitu kerap dikerjakan pada beragam komoditi termasuk juga komoditi pertanian. Beras sebagai satu diantara komoditi pertanian juga senantiasa dikemas dengan beragam pertimbangan.
Searah dengan pergantian pola hidup orang-orang, terutama orang-orang perkotaan jadi tuntutan pada pengemasan beras juga bertambah, terutama untuk paket kecil seperti paket ukuran 5 Kg s/d ukuran 20 Kg. Untuk ikuti perubahan selera customer jadi telah semestinya beberapa petani mengerti pentingnya pengemasan beras dengan cara pas, terutama untuk mencapai keuntungan yang semakin besar. Dengan melalukan pengemasan dengan cara benar serta menarik jadi harga jual bisa ditingkatkan melebihi dari cost paket tersebut.
Apa saja manfaat pengemasan beras?
Pengemasan bakal memberi faedah baik untuk customer ataupun produsen. Pada umumnya faedah paket diantaranya yaitu seperti berikut :
1. Membuat perlindungan beras
2. Memudahkan pengangkutan serta penyimpanan
3. Tingkatkan daya tarik
4. Berikan info mengenai beras
5. Tingkatkan keuntungan.
Berikut beberapa ketentuan tentang kemasan beras, yakni:
Tak semuanya bahan dapat dipakai sebagai paket, karenanya butuh di perhatikan kriteria seperti berikut :
1. Kemasan tidak dibuat dari bahan yang beracun.
3. Dapat melindungi bahan yang dikemas
4. Memberi info yang pas serta benar
5. Memberi daya tarik.
Perlakuan sebelumnya pengemasan beras :
1. Pengemasan beras dapat dikerjakan oleh siapa saja, apabila pengemasan dikerjakan oleh petani/grup tani jadi penambahan keuntungan akibat pengemasan ini tentuk bakal di nikmati juga oleh petani. Karenanya butuh di perhatikan urutan aktivitas seperti berikut :
2. Yakinkan type/varietas beras homogen
3. Pisahkan dari benda asing
4. Sortasi berdasar pada ukuran (pakai ayakan ukuran 15 mesh).
Pada intinya persayaratan paket untuk semua product pertanian mesti sama, tetapi banyak hal beriktu ini butuh di perhatikan pada pengemasan beras :
1. Tetapkan ukuran paket berdasar pada berat beras yang bakal dikemas (untuk berat 5 Kg, 10 Kg, 20 Kg)
2. Yakinkan ketebalan plastik kemasan
3. Yakinkan kandungan air beras
4. Yakinkan beras yang dikemas siap untuk dimasak
5. Tetapkan paket sekunder yang sesuai.
Label Pada Kemasan Beras
Product pertanian begitu membutuhkan kejelasan serta ketegasan mengenai label lantaran product ini bakal dikonsumsi oleh orang-orang luas, karenanya butuh mencantumkan hal di bawah ini :
- Nama Produk
- Berat bahan
- Nama serta alamat produsen
- Saat kadaluarsa.
Ketetapan label beras:
1. Untuk menjembatani komunikasi pada produsen dengan customer jadi pemakaian label harus juga memerhatikan banyak hal tersebut in :
2. Info yang terkait dengan kesehatan mesti bisa dipertanggung jawabkan
3. Info mesti benar serta tak menyesatkan
4. Dilarang mencantumkan “berfungsi sebagai obat”
5. Dilarang mencantumkan instansi/institusi yang lakukan analisa
Disain label beras:
Disain label bakal begitu memastikan daya tarik berbahan yang dikemas karenanya disain label mesti menarik serta memerhatikan hal di bawah ini :
- Menampakkan product yang siap dikonsumsi
- Informatif
- Komunikatif
- Membuat ketertarikan konsumen
- Merangsang hasrat untuk beli.
Demikian artikel tentang Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi, semoga bermanfaat.
Baca juga Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (1).
(Sumber : www. bpp-purwoasri. blogspot. co. id)
Demikianlah Artikel Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2)
Sekianlah artikel Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2) dengan alamat link https://pertanianpadi99.blogspot.com/2016/02/panen-padi-perlakuan-pasca-panen-padi-2.html
0 Response to "Panen Padi & Perlakuan Pasca Panen Padi (2)"
Posting Komentar