HALAMAN

Selasa, 30 Mei 2017

Cara Mengendalikan Hama Anjing Tanah (Orong-Orong) Pada Tanaman Padi


Hama yang satu ini biasa orang mengenalnya dengan sebutan Anjing tanah  atau Orong-orong. Hama ini merupakan serangga dengan ukuran sedang, berwarna coklat terang hingga gelap, memiliki kulit pelindung yang tebal yang hidup di dalam tanah, dengan sepasang tungkai depan termodifikasi berbentuk cangkul untuk menggali tanah dan berenang. Orang Jawa menyebutnya orong-orong, di tanah Sunda disebut gaang, sementara dalam bahasa Toba disebut singke. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai mole cricket, atau "jangkrik tikus mondok". Semua anggotanya termasuk dalam keluarga Gryllotalpidae.

Serangga yang kadang-kadang ditemukan berlari cepat di sudut pekarangan ini dapat pula terbang hingga sejauh 8 km dalam musim kawin. Hewan muda memiliki sayap yang pendek. Hewan ini aktif pada malam hari (nokturnal) dan pada musim dingin melakukan hibernasi. Pada musim kawin hewan ini dapat menghasilkan suara melalui mekanisme mirip jangkrik (dengan organ stridulasi), namun dengan suara yang jauh berbeda. Suaranya bersifat monoton, tanpa jeda, dan amat mengganggu pendengaran. Bila lubang persembunyiannya didekati, ia akan berhenti bersuara namun akan memulai lagi begitu merasa gangguan berlalu.

Hama ini memakan berbagai macam tanaman, meskipun pada dasarnya ia merupakan karnivora. Menunya merupakan larva-larva serangga lain atau cacing. Bila kekurangan makanan ia akan memakan akar dan rumput-rumputan. Akibat tindakan yang terakhir ini anjing tanah kadang-kadang digolongkan sebagai hama tanaman. Pemangsanya bermacam-macam, mulai dari burung, ayam, tikus, segung, hingga rubah. Anjing tanah merupakan hewan yang agak jarang terlihat karena lebih suka bersembunyi dalam lubang dan aktif pada malam hari mencari makan.
Habitat yang disukai merupakan ladang yang kering, pekarangan, serta lapangan rumput. Hewan ini dapat ditemukan di semua tempat, kecuali daerah dekat kutub bumi.

# Baca juga Cara Mengatasi Hama Uret Pada Tanaman Padi

Perannya dalam kehidupan manusia tidak terlalu penting. Hewan ini kadang-kadang digolongkan sebagai hama karena perilakunya merusak perakaran atau juga memakannya. Di Asia Timur hewan ini kadang-kadang digoreng dan disantap. Pemelihara burung juga menjadikan orong-orong sebagai bagian pakan hidup. Sekresi yang dihasilkan orong-orong di Cina menjadi bahan pengobatan, dan sekarang mulai diteliti khasiatnya secara farmasi. Anjing tanah di beberapa tempat berstatus terancam punah karena peralihan habitat dan erosi tanah. Pembasmian akibat dianggap hama juga mengganggu kehidupannya.

Metode Pencegahan dan Pengendalian hama orong-orong atau hama ga’ang pada tanaman padi terbilang cukup gampang dan bisa diikuti oleh kita dan para petani pada umumnya, adapun caranya merupakan sebagai berikut:
1). Lakukan pengolahan lahan
Pengolahan lahan sangat diperlukan bagi tanaman padi, selain untuk membantu menggemburkan struktur pada tanah, ternyata pengolahan tanah yang baik juga dapat membunuh jumlah telur dari hama orong-orong atau hama ga'ang.

2). Pengairan berselang
Sama halnya dengan pengolahan lahan, pengairan berselang juga mampu mencegah hama orong orong untuk menyerang tanaman padi.

3). Penggunaan Insektisida
Penggunaan insektisida kimia diperlukan jika hama sudah diambang batas, penggunaan insektisida untuk pengendalian hama orong orong pilihlah insektisida dengan bahan aktif karbofuran dan diaplikasikan pada saat tanam, sedangkan.

# Jangan lewatkan  Pabrik Karung Beras, Karung Laminasi

4). Penggunaan dengan Pestisida nabati,
Pertama siapkan bahan seperti kulit jengkol, tembakau dan akar tuba, selanjutnya siapkan alat berupa wadah bisa menggunakan panci, ember dll, penumbuk dan saringan. cara pembuatannya tumbuk semua bahan hingga halus, kemudian didihkan air dan masukan semua bahan setelah itu dinginkan kemudian saring dan siap digunakan.

5). Pemberian umpan beracun
Pemberian umpan beracun sangat sederhana dan mudah untuk dibuat. Adapun cara membuat umpannya sebagai berikut; terlebih dahulu kita menyediakan bahan berupa dedak halus, gula merah dan insektida, ketiga bahan tersebut dicampur dan di sebar di pinggiran pematang sawah.

6). Perangkap penerang atau lampu
Biasanya setiap serangga menyukai cahaya pada malam hari, sediakan lampu atau cahaya disekitar pematang sawah, dengan tujuan agar mengundang hama agar mendekat kearah cahaya dan tidak menyerang tanaman padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar