HALAMAN

Rabu, 07 Juni 2017

Cara Budidaya Padi Organik Yang Benar

Budidaya Padi Organik

Senyawa organik adalah senyawa yang bisa diuraikan oleh organisme pengurai (bakteri, jamur, kapang dan mikroorganisme lainnya). Dengan meminjam istilah senyawa organik tersebut maka budidaya organik adalah teknik bercocok tanam komoditas pertanian dengan menggunakan bahan yang bisa diuraikan oleh organisme pengurai. Ciri budidaya organik adalah:
1). Tidak menggunakan pestisida, insektisida dan pupuk dari bahan kimia sintetis atau buatan

2). Tingkat kesuburan tanah dipelihara dengan cara proses "alami". Misalnya dengan cara penanaman tumbuhan penutup, penggunaan pupuk kandang yang di komposkan, dan pendayaagunaan limbah pertanian (tumbuhan).
3). Perotasian tanaman untuk menghidari berkembangnya siklus hama dan penyakit.

4). Pemanfaatan rantai makanan dan bahan non kimia untuk pengendalian hama, gulma dan penyakit. Misalnya jerami setengah busuk untuk menekan gulma dan serangga yang bermanfaat untuk memangsa hama.

# Baca juga Menerima Pesanan Karung Merk Khusus, Merk Custom, Merk Sendiri

Tantangan terberat di penanaman padi organic bisanya berkaitan dengan pengelolaan hara dan pengendalian gulma, hama dan penyakit. Berikut beberapa langkah budidaya tanaman padi organic.
1). Menyemai Benih
Di saat menyemai benih bisa juga dilakukan dengan melakukan seleksi benih yang dimaksud ketika "benih tenggelam dalam air atau mengapung". Untuk benih di bisa juga digunakan luasan kurang lebih 200 meter persegi dengan perbandingan setengah kilogram. Pengujian juga bisa dilakukan untuk memastikan benih dengan memasukan kedalam air dengan yang telah diberikan larutan garam. Benih tersebut direndam dalam air selama 24 jam ditiriskan dan diperam 2 sampai 3 hari ditempat lembab hingga calon tunas dan sebaiknya segera disemaikan di media tanah kemudian menggunakan pupuk kompos 10kg.  Selanjutnya setelah umur 7 sampai 12 benih siap ditanam.

Karung Laminasi
2). Mengolah Lahan
Seperti di umumnya untuk pengolahan lahan penanaman padi di sawah dilakukan dengan cara dibajak dan dicangkul, sedangkan pembajakan bisa dilakukan 2 kali pembajakan. Untuk Pembajakan kasar dan memperhalus mencapai 2 sampai 3 hari dan selanjutnya aliri dan direndam dengan air lahan sawah selama 1 hari dan pastikan keesokan harinya benih telah disemai dan telah siap untuk ditanam dengan catatan berumur 7 sampai 12 hari.

3). Menanam Benih Padi
Pada tahap penanaman, sebelum bibit padi ditanamkan butuh dilakukan pembuatan jarak tanam atau (pencaplakan) 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm dan butuh diketahui untuk penanaman usahakan jangan terlalu dalam karena akan mempengaruhi gerak akar agar lebih leluasa.

# Jangan lewatkan Cara Budidaya Tanaman Padi Beras Hitam

4). Melakukan Perawatan
Di tahap Penanaman, sangat dibutuhkan menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus dan hanya di pengaliran saja, sehingga butuh dijaga untuk pengairan dengan membuka dan menutup air secara teratur. Untuk pengairan di penanaman dangkal tanah tanpa genangan air, sampai anakan 10 sampai 14 hari, setelah itu isi air sampai menggenang dan tanah tidak terkena sinar matahari selanjutnya dialiri. Setelah sekitar satu minggu butuh dilakukan pemupukan jika tidak ada pertumbuhan signifikan, selanjutnya ketika mulai berbunga umur 2 bulan digenangi air dan menjelang panen lahan dikeringkan. Untuk pemupukan bisa dilakukan 20 hari setelah tebar dengan menggunakan pupuk kompos 175 sampai 200 kg dengan tanah dikeringkan dan 27 hari setelah tebar aliri sawah dengan kering dan basah.

5). Penanggulangan Hama Pada Tanaman Padi Organik
Sedangkan yang butuh dilakukan untuk tanaman padi dengan berbagai hama atau penyerangan diantaranya adalah burung, walang sangit, wereng serta daun menguning. Cara yang dilakukan terkadang secara manual dengan membuat orang- orangan sawah untuk hama dan burung, sedangkan untuk penyemprotan dengan pestisida hayati seperti nanas, bawang putih serta kipait atau gadung dan pencabutan di penyakit daun menguning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar